Syahrul mengklaim, data pangan yang disepakati Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Badan Pusat Statistik (PBS) dan Badan Informasi Geospasial (BIG) sudah selesai sejak 1 Januari.
Ada sekitar 82 ribu hektare yang terendam banjir dan sekitar 4.800 hektare lebih yang fuso atau gagal panen.
Jika tidak ada komitmen mencegah alih fungsi lahan di Jawa, maka lahan teksis yang seluas 1,2 juta hektare itu akan beralih setengahnya, yaitu 580 hektare dalam 10 tahun ke depan.